Minggu, 24 Oktober 2010

LEGO INDONESIA

NAD-JATIM : NKRI….. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebuah kalimat yang terkadang diucapkan sepele oleh para politikus namun berat untuk dipikul oleh rakyat jelata.

Sabtu, 16 Oktober 2010

GELIAT NEOLIBERALISME

ND-JATIM : Neoliberalisasi ekonomi dengan spirit neoliberalismenya sebagai ideologi, ternyata telah mengalami perjalanan panjang dalam sejarah. Dari kajian literatur yang ada, dapat diketahui bahwa sejarah terbentuknya kelompok pendukung Neoliberalisme ini dimulai ketika tahun 1947 F.A Hayek mengundang beberapa pakar dari Amerika Utara dan Eropa untuk menghadiri sebuah konferensi di Mont Pelerin, Swiss (Deliarnov, 2002). Pakar dari berbagai latar belakang keahlian tersebut di antaranya Milton Friedman, George Stigler, Karl Popper, Lionel Robbins, Wilhem Ropke, Ludwig von Mises, Michael Polanyi, Salvador di Madariga, Walter Euchen dan lain-lain. Dari hasil konferensi, terbentuk kelompok yang dinamakan “The Mont Pelerin Society” (MPS). Mereka mengadakan pertemuan rutin setiap 2 tahun untuk mengikuti perkembangan yang terjadi.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Rahmatan Lil Aalamin


ILLUSTRASI
ND-JATIM : Suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?'' Para sahabat pun menjawab, "Ya, Rasulullah, orang yang bangkrut adalah mereka yang tidak lagi mempunyai uang dan harta.''

"Bukan itu," jawab Rasulullah. "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun, mereka suka mencuri, menjelek-jelekkan orang lain, suka memakan harta orang lain (korupsi), menumpahkan darah, dan memukul orang lain tanpa hak.''

PW Muhammadiyah Jatim putuskan kembali pada dakwah kultural

ND-JATIM : Musyawarah Wilayah (Muwil) ke-14 Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim dinilai Ketua Pemuda Muhammadiyah Jatim Sulidaim, harus jadi titik balik bagi Muhammadiyah agar kembali ke jalan dakwah kultural sesuai tujuan awal KH Ahmad Dahlan menyebarkan Islam.

Diakui atau tidak, kata Sulidaim, titik lemah sekarang adalah Muhammadiyah masih berdakwah di kalangan elite, dan tidak pernah lagi menyentuh kalangan bawah sampai pelosok desa. “Momen Muswil harus membuat Muhammadiyah Jatim menengok kembali tujuan dakwahnya. Jangan terus berfokus di kalangan